Apa Manfaat Mengikuti Kelas BCA? Ini Dia Jawabannya
MuchasimGenteng - Blog Camp Academy merupakan salah satu wadah untuk mengupgrade
ilmu tenteng SEO. Dengan pengajar yang humble, suasana kelas menjadi lebih
hidup dan hangat. Ditambah lagi ketersediaan logistik disetiap kelas berjalan
menjadikan proses belajar lebih nyaman. Untuk menunaikan ibadah sholat juga
tidak perlu jauh-jauh karena ada Masjid di dekat lokasi belajar.
Suasana Kelas Blog Camp Academy (BCA) |
Belajar internet marketing gratis untuk pemula
Blog Camp Academy atau yang sering disingkat BCA sekarang sudah memasuki angkatan kedua. Proses belajar berdurasi 10 hari dengan beragam materi seputar SEO. Masing-masing peserta didik harus membawa amunisi laptop dan akses internet mandiri dari hp atau MiFi. Rata-rata peserta di kelas BCA ini merupakan alumni kelas inkubasi yang juga belajar terkait internet marketing. Di angkatan pertama ada 13 peserta yang berpartisipasi dalam agenda BCA, sementara di BCA angkatan kedua melibatkan 7 peserta didik.
Ada hal yang menarik
dalam jalannya kelas BCA ini. Setiap peserta didik diwajibkan untuk mengerjakan
tugas setiap harinya. Secara tidak langsung semua peserta didik dipaksa harus
mampu melakukan apa yang diinginkan oleh mentor. Salah satunya ialah membuat
artikel yang ramah dengan google. Seperti tujuan dari kelas ini yakni memahami
SEO dan bisa mengaplikasikannya untuk bisnis masing-masing maka penguasaan
skill menulis artikel seribu kata haruslah dikuasai.
Peserta Blog Camp Academy angkatan ke 2 |
Belajar internet marketing untuk pemula
Termasuk penulisan
artikel ini adalah bagian dari tugas atau latihan mengasah skill menulis. Pada
tugas ini di hari kelima belajar SEO di Blog
Camp Academy materi masih sama, menulis artikel. Kali ini teknik menulis
diawali dengan proses menggali informasi dari teman atau peserta lainnya. Dari
informasi yang didapat barulah disusun menjadi sebuah artikel yang informatif
dan menarik sekaligus nyaman untuk dibaca.
Tulisan ini kurang
lebih menyampaikan tentang seorang Muzaen Indah Widamurti atau yang akrab
dengan panggilan KPop. Kenapa KPop? Karena wanita kelahiran Kebumen, 23 tahun
silam ini merupakan penggemar drama Korea. Lebih tepatnya sesuatu yang berbau
dengan korea salah satunya musik ber-genre
Korea atau familiar dengan istilah KPop. Sampai-sampai kegilaannya tentang
KPop menjadikan dia terinspirasi untuk berjualan poster bintang-bintang atau
artis KPop.
Muzaen Indah Widamurti |
Belajar internet marketing dasar
Melalui Sunday Morning atau SunMor yang digelar
setiap Hari Minggu dari jam 7 sampai jam 12 di Universitas Gadjah Mada (UGM) dia
menjajakan poster yang ia namakan Poster KPop. Bersama dengan kedua temannya ia
juga menawarkan dagangannya melalui sosial media instagram dengan akun
@starukop. Dari berjualan di SunMor UGM ia mampu rata-rata menjual 50 sampai 60
pcs dari sekitar 300an lembar yang ia bawa. Adapun harga yang ia tawarkan
adalah Rp 10.000,00 per pcs. Ini berarti ia bersama kedua temannya bisa meraup
omset sekitar Rp 600.000,00 sekali jualan di SunMor UGM.
Usaha yang ia dan
kedua temannya rintis ini sudah berjalan sejak awal tahun 2018 dengan modal
sekitar satu juta rupiah yang dibagi rata bertiga. Dengan modal patungan yang
dibagi rata bertiga, maka hasil penjualan pun pembagiannya juga rata. Kecuali
jika saat berjualan hanya berdua, maka hasil penjualan juga hanya dibagi
berdua. Misal saat berjualan formasi lengkap bertiga dan hasil penjualannya
mendapat untung Rp 90.000,00 maka setiap orang mendapat jatah atau bagian Rp
30.000,00. Sementara jika saat berjualan formasinya hanya berdua dan keuntungan
jualan hanya Rp 80.000,00 maka dari angka ini Cuma dibagi untuk dua orang saja.
Secara tim bisa
dibilang mereka cukup kompak sekalipun tidak ada pembagian jobdesk secara spesifik.
Setiap pekerjaan yang dilakukan berdasarkan siapa yang bisa secara waktu alias
luang. Kalau ditelusuri proses dari awal hingga terjual, prosesnya begitu
sederhana. Diawali dengan browsing gambar artis yang banyak diminati para
penggemar. Kemudian tinggal bawa ke percetakan untuk dicetak dengan ukuran A3
sebanyak orderan dan beberapa lebihnya untuk stok. Setelah itu barang dikirim
kepada konsumen yang sudah order. Secara keseluruhan proses produksi dilakukan
selama satu pekan.
Usaha ini tampaknya
remeh tapi ternyata mampu memberikan hasil. Namun, sayangnya Muzaen atau KPop
malah berniat untuk berhenti dari usaha yang sudah dijalaninya selama dua tahun
terakhir. Dengan alasan masih disibukkan dengan skripsi yang juga menarik
minatnya untuk mulai usaha dibidang lainnya. Skripsinya berkaitan dengan
genteng yang diproduksi di daerah asalnya yaitu Kecamatan Pejagoan, Kebumen.
Setelah mengikuti kelas
Blog Camp Academy ia mulai terbuka
pikirannya untuk memanfaatkan peluang pemasaran produk genteng secara online. Berdasarkan
data yang ada, terdapat sekitar 777 pengrajin genteng tersebar di seluruh
Kabupaten Kebumen. Bisa dibayangkan jika hanya separuh saja dari pengrajin
tersebut ia yang pegang, tentu potensi pasar yang bisa ia kuasai begitu luas.
Apalagi jika ia mampu menguasai dan mengaplikasikan ilmu yang ia dapatkan di
kelas Blog Camp Academy. It’s very powerfull!!
Tidak ada komentar:
Write komentar